Vario 160 pakai velg Vario 125 Ring17

 Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh Sekarang udah jamannya vlog untuk record kejadian yang pernah terjadi dan sebagai acuan juga untuk orang lain bila ingin melakukan yang sama Bagi saya menulis adalah bentuk rekam versi saya. Nah langsung aja. Ada konsumen datang ke toko ingin mengganti velg & ban sekalian. Biasanya konsumen udah faham itu velg pakai ukuran ban berapa. Tapi kali ini konsumen hanya ikut²an orang lain menggunakan ring17 di motor Vario 160. Ya mau gak mau saya pastikan dulu ukuran yang pantas. Setelah banyak petunjuk & pertimbangan, ukuran ban belakang 70/80-17 & untuk yang depan 60/80-17 Mulai mengganti roda depan, Oalah ternyata bosh as roda depan bagian kanan kurang panjang. Harusnya konsumen membeli lagi bosh as roda ukuran yang sama. Saya akali dulu yang penting roda bisa terpasang. Untuk roda belakang aman jaya langsung bisa terpasang. Bagi pengguna vario 160 yang ingin menggunakan velg R17, info ini sebagai referensi agar mempersiapkan par...

Uang milikmu, Alam milik kita

Ini kesaksian penuh makna dari seseorang yang punya pengalaman berharga di Jerman. Selamat menyimak: Jerman adalah sebuah negara industri terkemuka. Di negara seperti ini, banyak yang mengira warganya hidup foya2. Ketika saya tiba di Hamburg, bersama rekan-rekan kami masuk ke restoran. Kami melihat banyak meja yang kosong. Ada satu meja dmana spasang anak muda sdg makan. Hanya ada 2 piring makanan dan dua kaleng minuman di meja mereka. Saya bertanya dalam hati, "apa hidangan yang begitu simple ini bisa disebut romantis?" Kemudian ada beberapa wanita tua di meja lainnya. Ketika makanan dihidangkan, pelayan membagi makanan & mereka menghabiskan setiap butir makanan yang ada di piring mereka. Karena kami lapar, rekan kami memesan lebih banyak makanan. Saat selesai, tersisa kira-kira sepertiganya yang tidak dapat kami habiskan di meja. Tapi begitu kami hendak meninggalkan restoran, wanita tua yang duduk dari meja sebelah menegur kami dalam bhs Inggris, menyatakan bahwa mereka tidak senang karena kami memubazirkan makanan. Sahabat saya lalu menjawab teguran itu: "Lho kami yang membayar kok, ini bukan urusan kalian jika makanan kami tersisa...". Mendadak Wanita tua itu dan temannya meradang. Salah satunya segera mengeluarkan HP & menelpon seseorang. Tak lama kemudian seorang pria berseragam yakni Sekuritas Sosial negeri itu tiba. Setelah mndengar sumber masalah pertengkaran, ia menerbitkan surat denda Euro 50 pada kami. Kami semua terdiam. Petugas tersebut lalu berkata dengan suara yang galak: “PESANLAH MAKANAN YG SANGGUP ANDA MAKAN, UANG ITU MILIKMU TAPI SUMBER DAYA ALAM INI MILIK BERSAMA. ADA BANYAK ORG LAIN DI DUNIA YG KEKURANGAN. KALIAN TDK PUNYA ALASAN UTK MENYIA-NYIAKAN SUMBER DAYA ALAM TSB" Pola pikir dari masyarakat di negara makmur tsb membuat kami sungguh merasa malu. Bayangkan, kita yang berasal dari negara yang tidak makmur-makmur amat hidup dengan gengsi, dan sering pesan makanan berlebihan di restoran atau saat menjamu tamu. Saya pribadi juga sering terusik melihat ketika di pesta pernikahan misalnya. Betapa banyak orang mengambil makanan, tidak menghabiskan, lalu menyisakannya begitu saja. Mengapa tak mengambil makanan itu secukupnya? Ya, secukupnya.. Pelajaran ini sangat penting.“MONEY IS YOURS BUT RESOURCES BELONG TO THE SOCIETY. Kawan, marilah mengurangi pemubaziran, karena uang memang milikmu, tapi sumber daya alam itu milik bersama...

Comments

Popular posts from this blog

Menyambungkan kabel-kabel Exhaust Fan Maspion

Rangka Yamaha Mio J Patah / Keropos