Parents
dulu pernah ada tradisi membuang orang yang
sudah tua ke hutan.
Mereka yang dibuang adalah orang tua yang sudah
tidak berdaya, sehingga tidak memberatkan
kehidupan si anak-anaknya.
Pada suatu hari, ada seorang pemuda yang berniat
membuang ibunya ke hutan.
Karena si Ibu telah lumpuh dan agak pikun.
Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan
sambil menggendong ibunya.
Si Ibu yang kelihatan tak berdaya, berusaha
menggapai setiap ranting pohon yang bisa
diraihnya lalu mematahkannya dan
menaburkannya di sepanjang jalan yang mereka
lalui.
Sesampai didalam hutan yang sangat lebat, si anak
menurunkan Ibu tsb dan mengucapkan kata
perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena
ternyata dia tidak menyangka tega melakukan
perbuatan ini terhadap Ibunya.
Justru si Ibu yang tampak tegar.
Dalam senyumnya, dia berkata, 'Anakku, Ibu
sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai
dewasa, Ibu selalu merawatmu dengan segenap
cintaku. Bahkan sampai hari ini, rasa sayangku
tidak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sdh menandai
sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-
ranting kayu. Ibu takut kau tersesat. Ikutilah tanda
itu agar kau selamat sampai di rumah".
Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak
menangis dengan sangat keras. Kemudian
langsung memeluk ibunya dan kembali
menggendongnya untuk membawa si Ibu pulang
ke rumah. Pemuda tersebut akhirnya merawat Ibu
yang sangat mengasihinya sampai Ibunya
meninggal.
___________________________
"Orangtua" bukan barang rongsokan yang bisa
dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak
berdaya.
Karena pada saat engkau Sukses atau saat engkau
dalam keadaan Susah, hanya 'orangtua' yang
mengerti kita dan batinnya akan menderita jika kita
susah.
"Orangtua" kita tidak pernah meninggalkan kita,
bagaimanapun keadaan kita.
Walaupun kita pernah kurang ajar kepada
orangtua.
Namun Bapak dan Ibu kita akan tetap mengasihi
kita.
Mulai sekarang, mari kita lebih mengasihi orangtua
kita selagi mereka masih hidup.
Comments
Post a Comment
Berkomentarlah secara arif, menjadikan Anda manusia Arif